Semarang – Undip Semarang sudah melakukan tanda tangan dengan Kemenristek Dikti dalam program inovasi perguruan tinggi atau teaching industry. Dengan program tersebut, akan diproduksi 60 generator D’Ozone yang akan diujicobakan kepada kelompok tani cabai di Jawa Tengah.
“Tahun ini akan diproduksi 60 unit generator ozon berbagai tipe yang akan diserahkan uji cobanya ke kelompok tani, khususnya cabai,” ujar penemu D’Ozone, Dr Muhammad Nur DEA, Sabtu (25/3/2017).
Peminat D’Ozone, lanjutnya, cukup banyak karena peluang pemanfaatannya cukup tinggi. Pemesanan alat bisa dilakukan oleh kelompok tani karena jika perorangan yang membeli akan terasa cukup memberatkan.
“Sudah cukup banyak pesanannya, karena berpeluang untuk dimanfaatkan,” ujarnya pria kelahiran Batubara, Sumatera Utara tahun 1957 itu.
Hasil temuan atau produksi inovasi dalam teaching industry tersebut bagi dirinya memiliki dua manfaat yaitu untuk pengajaran kepada para mahasiswa terkait teknologi plasma dan dalam aspek industri bisa menjadi income yang digunakan untuk pendanaan tertentu.
Selaku ketua grup periset Center for Plasma Research (CPR), Nur menilai teknologi plasma di Indonesia memang belum banyak dipelajari. Bahkan Undip adalah yang pertama, termasuk dalam hal produksi ozon.
“Untuk produksi Ozon di Indonesia baru kita, di ASEAN yang ada teknologi ozon itu Thailand,” tandasnya.
(alg/mbr)
Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3456727/60-unit-dozone-pengawet-sayuran-diujicobakan-pada-cabai