Sembalun, Persoalan penakaran atau pembibitan bawang putih selalu mengalami masalah, disebabkan oleh jamur yang berkembang pada saat masa dormansi bawang putih tersebut.
Hal ini juga dialami oleh para petani yang berada di Sembalun, Nusa Tenggara Barat. Daerah yang terletak di bawah kaki gunung Rinjani tersebut sebagai salah satu penghasil bawang putih selalu mengalami serangan hama berupa jamur pusarium.
Serangan pusarium ini terjadi pada saat petani menyimpan bibit bawang putihnya di gudang bibit, menunggu tunas bawang tumbuh. Masa dormansi ini adalah masa sangat kritis bagi para petani. Dalam satu gudang petani bisa menyimpan bibit hingga sampai puluhan ton. Jika terjadi serangan jamur pusarium tersebut maka dapat dipastikan bibit akan mengalami kerusakan. Oleh karena itu petani biasa mengatasinya dengan menyemprotkan pestisida atau dengan cara pengasapan. Namun cara mengatasi pusarium dengan menggunakan pestisida dan pengasapan kurang efektif.
Melihat kondisi tersebut, Bank Indonesia NTB, berinisiatif mendatangkan mesin D’ozone untuk petani bawang putih di Sembalun. Alat tersebut memiliki fungsi untuk membunuh bakteri, virus dan jamur pada bawang putih.
Saat ini D’OZone tersebut telah digunakan oleh petani di gudang bawang putih dengan kapasitas 30 ton bibit bawang putih.
Awa, 23012021